Perbedaan E Government dan E Governance

Perbedaan E Government dan E Governance

Era digital telah mendorong pentingnya E-Government dan E-Governance dalam dunia pemerintahan. E-Government menggunakan teknologi untuk menyediakan layanan publik secara elektronik, sementara E-Governance mencakup penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengambilan keputusan pemerintah. Penting untuk memahami perbedaan antara keduanya agar dapat menciptakan pemerintahan yang responsif dan efisien di era digital ini.

Pengertian E-Government

 

Definisi E-Government

E-Government, yang juga dikenal sebagai Pemerintahan Elektronik, mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menyediakan layanan pemerintahan dan administrasi publik secara elektronik kepada warga negara dan pihak-pihak terkait. Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi, transparansi, aksesibilitas, dan partisipasi dalam menyampaikan layanan publik. E-Government mencakup berbagai aplikasi teknologi, termasuk portal pemerintah, aplikasi seluler, sistem manajemen dokumen elektronik, e-forms, dan solusi berbasis kecerdasan buatan untuk meningkatkan interaksi antara pemerintah dan warga negara.

 

Contoh implementasi E-Government di berbagai negara

  1. Singapura: Singapura telah menjadi salah satu contoh sukses implementasi E-Government. Mereka memiliki portal pemerintah yang menyediakan akses mudah ke berbagai layanan publik, termasuk pembayaran pajak, perizinan usaha, dan pendaftaran kendaraan secara online. Masyarakat juga dapat memberikan umpan balik dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan melalui platform digital.

  2. Estonia: Estonia diakui sebagai salah satu negara pionir dalam E-Government. Mereka memiliki program "e-Estonia" yang mencakup identitas digital untuk semua warga negara, e-voting, dan sistem e-residency yang memungkinkan warga negara asing untuk mengakses layanan online dan melakukan bisnis di Estonia tanpa kehadiran fisik.

  3. Korea Selatan: Korea Selatan telah berhasil mengintegrasikan teknologi canggih dalam sistem pemerintahannya. Misalnya, mereka menggunakan solusi kecerdasan buatan untuk mengelola lalu lintas dan memprediksi kebutuhan layanan publik berdasarkan data pengguna.

     

Manfaat dan tujuan E-Government

Manfaat E-Government termasuk:

  • Peningkatan aksesibilitas layanan publik: Masyarakat dapat mengakses layanan pemerintah kapan saja dan di mana saja melalui platform elektronik.

  • Meningkatkan efisiensi: Penerapan E-Government mengurangi birokrasi dan waktu tanggap pemerintah terhadap permintaan masyarakat.

  • Transparansi dan akuntabilitas: E-Government dapat meningkatkan transparansi dalam pengelolaan sumber daya publik dan memfasilitasi pemantauan oleh masyarakat.

  • Partisipasi publik: Platform E-Government dapat mendorong partisipasi aktif warga negara dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan masukan langsung kepada pemerintah.

Tujuan E-Government adalah meningkatkan pelayanan publik, mengoptimalkan sumber daya pemerintah, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, meningkatkan partisipasi publik, dan menciptakan pemerintahan yang lebih responsif dan inklusif.

 

Perbedaan E Government dan E Governance

 

Tantangan yang dihadapi dalam penerapan E-Government

Meskipun manfaatnya besar, penerapan E-Government juga dihadapi oleh sejumlah tantangan:

  • Keterbatasan akses teknologi: Tidak semua warga negara memiliki akses atau kemampuan menggunakan teknologi, sehingga potensi eksklusi sosial harus diatasi.

  • Keamanan data: Penerapan E-Government membutuhkan pengelolaan data yang cermat dan keamanan cyber yang kuat untuk melindungi informasi sensitif dan pribadi.

  • Biaya dan infrastruktur: Pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur teknologi yang diperlukan dapat menghadirkan biaya besar bagi pemerintah.

  • Resistensi terhadap perubahan: Tantangan budaya dan resistensi dari pihak-pihak yang tidak mendukung perubahan dapat menghambat adopsi teknologi baru.

  • Koordinasi antarlembaga: E-Government sering melibatkan berbagai departemen dan lembaga pemerintah, sehingga diperlukan koordinasi yang efektif untuk menghindari redundansi dan inkonsistensi.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan komitmen politik yang kuat, partisipasi aktif dari masyarakat, serta kerja sama yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan pihak terkait lainnya.

 

Pengertian E-Governance

 

Definisi E-Governance

E-Governance, atau Tata Pemerintahan Elektronik, merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan pengambilan keputusan dalam proses pemerintahan. Berbeda dengan E-Government yang lebih menekankan pada penyediaan layanan publik secara elektronik, E-Governance mencakup seluruh aspek dalam mengelola dan mengoperasikan pemerintahan, termasuk interaksi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

 

Peran teknologi informasi dalam E-Governance

Teknologi informasi memainkan peran kunci dalam E-Governance dengan menyediakan berbagai alat dan platform yang memungkinkan berjalannya proses pemerintahan yang lebih efisien dan transparan. Beberapa peran utama teknologi informasi dalam E-Governance meliputi:

  1. Pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data: Teknologi informasi memfasilitasi pengumpulan data dari berbagai sumber untuk mendukung pengambilan keputusan yang berbasis bukti dan analisis yang lebih baik.

  2. Layanan publik elektronik: E-Governance memanfaatkan teknologi informasi untuk menyediakan layanan publik yang lebih cepat, mudah diakses, dan efisien bagi masyarakat.

  3. Partisipasi publik: Teknologi informasi memungkinkan partisipasi publik yang lebih luas melalui platform online, survei digital, dan mekanisme konsultasi lainnya.

  4. Transparansi dan akuntabilitas: Dengan teknologi informasi, pemerintah dapat lebih mudah mempublikasikan informasi dan laporan terkait kegiatan pemerintahan, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

  5. Pengambilan keputusan cerdas: E-Governance menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan analisis data untuk membantu pemerintah dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan akurat.

     

Hubungan antara E-Government dan E-Governance

E-Government dan E-Governance saling terkait dan seringkali digunakan bersama-sama, tetapi mereka memiliki fokus yang sedikit berbeda. E-Government berfokus pada penerapan teknologi informasi untuk menyediakan layanan publik secara elektronik, seperti pelayanan kesehatan, perizinan, dan administrasi pemerintahan. Sementara itu, E-Governance mencakup aspek yang lebih luas dalam proses pengelolaan pemerintahan, termasuk pengambilan keputusan, partisipasi publik, dan akuntabilitas.

 

Fokus dan lingkup E-Governance

Fokus utama E-Governance adalah menciptakan pemerintahan yang lebih efisien, terbuka, dan partisipatif dengan menggunakan teknologi informasi. Lingkup E-Governance mencakup:

  1. Peningkatan efisiensi: Menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi birokrasi, mengotomatisasi proses, dan meningkatkan efisiensi dalam penyampaian layanan publik.

  2. Partisipasi publik: Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan melalui platform partisipasi digital, polling, dan konsultasi publik online.

  3. Transparansi dan akuntabilitas: Memastikan keterbukaan informasi dan aksesibilitas data publik untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintah.

  4. Penggunaan teknologi inovatif: Menerapkan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan, analisis data, dan Internet of Things untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan dan pelayanan publik.

  5. Peningkatan layanan publik: Mengoptimalkan layanan publik yang ada dan mengembangkan layanan baru yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

E-Governance berfokus pada perubahan budaya organisasi dan proses pemerintahan yang mendukung adopsi teknologi informasi secara holistik. Dengan menerapkan E-Governance yang efektif, pemerintah dapat meningkatkan kinerja mereka, mendekatkan diri dengan masyarakat, dan mencapai pemerintahan yang lebih inklusif dan responsif di era digital.

 

Perbedaan antara E-Government dan E-Governance

 

Perbedaan pada konsep dan pendekatan

  1. E-Government:

    • Konsep: E-Government merupakan penerapan teknologi informasi untuk memberikan layanan publik secara elektronik kepada masyarakat.
    • Pendekatan: E-Government lebih fokus pada penyediaan layanan publik yang efisien dan mudah diakses melalui platform digital. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi pemerintah dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
  2. E-Governance:

    • Konsep: E-Governance adalah penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan, partisipasi publik, dan akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan.
    • Pendekatan: E-Governance mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan pemerintahan, termasuk pengambilan keputusan berbasis data, partisipasi publik dalam proses kebijakan, dan peningkatan transparansi dalam pengelolaan sumber daya publik.

 

Perbedaan dalam aspek teknis dan non-teknis

  1. E-Government:

    • Aspek Teknis: E-Government lebih berfokus pada penggunaan teknologi informasi, seperti sistem manajemen basis data, aplikasi web, dan integrasi sistem, untuk menyediakan layanan publik secara elektronik.
    • Aspek Non-Teknis: Aspek non-teknis E-Government lebih menitikberatkan pada strategi penerapan, kebijakan, regulasi, manajemen perubahan, dan kapasitas sumber daya manusia untuk mengadopsi teknologi.
  2. E-Governance:

    • Aspek Teknis: E-Governance memanfaatkan teknologi informasi untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data guna mendukung pengambilan keputusan pemerintahan yang lebih baik.
    • Aspek Non-Teknis: E-Governance juga mencakup perubahan budaya organisasi, keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan keterbukaan informasi untuk meningkatkan akuntabilitas dan responsivitas pemerintah.

 

Perbedaan dalam tanggung jawab dan keterlibatan pihak-pihak terkait

  1. E-Government:

    • Tanggung Jawab: E-Government umumnya menjadi tanggung jawab departemen atau unit khusus dalam pemerintah yang bertugas mengembangkan dan menyediakan layanan publik elektronik.
    • Keterlibatan Pihak-Pihak Terkait: Penerapan E-Government biasanya lebih terfokus pada interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam penyediaan layanan publik.
  2. E-Governance:

    • Tanggung Jawab: E-Governance mencakup tanggung jawab seluruh pemerintahan dan pemangku kepentingan untuk mengadopsi teknologi informasi dalam seluruh proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pemerintahan.
    • Keterlibatan Pihak-Pihak Terkait: E-Governance melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi, dan LSM, untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pemerintahan yang lebih transparan dan inklusif.

     

Perbedaan dalam dampak pada pemerintahan dan masyarakat

  1. E-Government:

    • Dampak pada Pemerintahan: E-Government dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pemerintah dalam menyediakan layanan publik, mengurangi birokrasi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
    • Dampak pada Masyarakat: Masyarakat mendapatkan manfaat akses lebih mudah dan cepat terhadap layanan publik, yang dapat meningkatkan kepuasan dan kualitas hidup.
  2. E-Governance:

    • Dampak pada Pemerintahan: E-Governance dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan pemerintah berdasarkan data, partisipasi publik, dan keterbukaan informasi, sehingga meningkatkan akuntabilitas dan transparansi.
    • Dampak pada Masyarakat: E-Governance dapat memberdayakan masyarakat dengan memberikan kesempatan lebih besar untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan pemerintah, meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam urusan publik.

Dalam kesimpulannya, E-Government lebih fokus pada penyediaan layanan publik elektronik, sementara E-Governance mencakup seluruh aspek dalam tata kelola pemerintahan yang menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan dan partisipasi publik. Keduanya saling melengkapi dalam menciptakan pemerintahan yang lebih efisien, terbuka, dan responsif di era digital.

 

Kesimpulan

 

Ringkasan perbedaan antara E-Government dan E-Governance

E-Government dan E-Governance adalah dua konsep terkait dalam transformasi pemerintahan menggunakan teknologi informasi. Meskipun sering digunakan bersama-sama, mereka memiliki perbedaan yang mendasar:

  1. E-Government lebih fokus pada penyediaan layanan publik secara elektronik dan efisien kepada masyarakat, sementara E-Governance mencakup seluruh aspek dalam tata kelola pemerintahan dengan meningkatkan proses pengambilan keputusan, partisipasi publik, dan akuntabilitas.

  2. Dalam aspek teknis, E-Government berfokus pada aplikasi teknologi informasi untuk layanan publik, sedangkan E-Governance memanfaatkan teknologi informasi untuk analisis data dan partisipasi publik.

  3. Tanggung jawab dalam E-Government biasanya ada pada departemen atau unit pemerintah yang menyediakan layanan publik, sedangkan E-Governance melibatkan seluruh pemerintahan dan pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.

     

Pentingnya memahami peran keduanya dalam transformasi pemerintahan

Memahami perbedaan dan peran keduanya sangat penting dalam transformasi pemerintahan modern:

  1. Optimalisasi Layanan Publik: Dengan memahami E-Government, pemerintah dapat menyediakan layanan publik yang lebih efisien, mudah diakses, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

  2. Pengambilan Keputusan Berbasis Data: E-Governance memungkinkan pemerintah mengambil keputusan yang lebih baik dan akurat berdasarkan analisis data, sehingga menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dan relevan.

  3. Keterlibatan Publik yang Lebih Aktif: E-Governance membuka pintu bagi partisipasi publik yang lebih luas dalam pengambilan keputusan pemerintahan, sehingga menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat.

  4. Transparansi dan Akuntabilitas: Keduanya berkontribusi pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, sehingga membangun kepercayaan publik dan memastikan penggunaan sumber daya publik secara efisien.

     

Prospek masa depan E-Government dan E-Governance

Prospek masa depan E-Government dan E-Governance menjanjikan berbagai potensi dan tantangan:

  1. Integrasi Teknologi Lebih Lanjut: Dalam beberapa tahun mendatang, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan, komputasi awan, dan Internet of Things akan semakin diintegrasikan dalam pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan.

  2. Peningkatan Partisipasi Publik: Peran masyarakat dalam proses pengambilan keputusan akan semakin ditingkatkan melalui platform partisipasi digital, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam perumusan kebijakan.

  3. Keamanan dan Privasi Data: Dalam menghadapi tantangan keamanan siber dan privasi data, pemerintah harus mengutamakan perlindungan data pribadi dan memastikan infrastruktur keamanan yang kokoh.

  4. Adopsi di Seluruh Tingkatan Pemerintahan: E-Government dan E-Governance perlu diadopsi di seluruh tingkatan pemerintahan, baik pemerintah pusat, daerah, maupun lembaga-lembaga publik, agar manfaatnya dapat dirasakan secara menyeluruh.

  5. Kolaborasi antara Negara-Negara: Negara-negara dapat saling belajar dan berkolaborasi untuk mengadopsi praktik terbaik dalam E-Government dan E-Governance, sehingga menciptakan pemerintahan yang lebih maju dan inklusif di tingkat global.

Dengan terus mengembangkan dan meningkatkan implementasi E-Government dan E-Governance, pemerintahan dapat mencapai efisiensi yang lebih besar, partisipasi publik yang lebih aktif, dan transparansi yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital ini.

 

 

Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli

Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli

 Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli



Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli


Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli secara garis besar mengacu pada kumpulan beberapa peralatan yang terlibat dalam penyebaran informasi. Perangkat keras, perangkat lunak, koneksi sistem komputer dan informasi, pengguna sistem informasi, dan perumahan sistem semuanya adalah bagian dari sistem informasi.


Definisi Sistem Informasi lainya adalah seperangkat elemen yang saling terkait atau komponen yang mengumpulkan (input), memanipulasi (proses), menyimpan, dan mendistribusikan (output) Data dan informasi, dan memberikan reaksi korektif (mekanisme umpan balik) untuk memenuhi tujuan tertentu. 


Feedback/Mekanisme umpan balik merupakan komponen yang membantu organisasi mencapai tujuan mereka, misalnya upaya untuk meningkatkan keuntungan atau meningkatkan pelayanan pelanggan.


Sistem informasi biasanya mengacu pada sistem komputer dasar namun mungkin juga menggambarkan switching telepon atau sistem pengendalian lingkungan. Sistem Informasi melibatkan sumber daya untuk informasi bersama atau olahan, serta orang-orang yang mengelola sistem. Orang dianggap sebagai bagian dari sistem karena tanpa mereka, sistem tidak akan beroperasi dengan benar.


Ada banyak jenis sistem informasi, tergantung kebutuhan yang harus dipenuhi. Sistem pendukung operasi, seperti sistem pemrosesan transaksi, mengubah data bisnis (transaksi keuangan) menjadi informasi berharga. Demikian pula, sistem informasi manajemen menggunakan informasi basis data untuk menghasilkan laporan, membantu pengguna dan bisnis membuat keputusan berdasarkan data yang diambil.


Lantas bagaimanakah para ahli berpendapat tentang definisi sistem informasi ? Berikut adalah Penjabaran Sistem Informasi Menurut Para Ahli :


Definisi Sistem Informasi Menurut Para Ahli

 

 1. Menuruut Hanif Al Fatta, 2009:9

Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian.Istilah tersebut menyir atkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya.


Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tata cara penggunaanya. untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda ber gantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi.


Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible).


Berapa pun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya.

 

2. Menurut Leitch Rosses

sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

 

3. Menurut O’Brien 2005, 5

sistem  informasi   adalah   suatu   kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi.

  

4. Menurut John F. Nash (1995: 8)

Sistem informasi adalah Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.

 

 5. Menurut Gordon B. Davis (1991: 91)

 Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima input atau masukan data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.

 

 6. Menurut Erwan Arbie, 2000, 35

Sistem informasi adalahsistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan.

  

7. Menurut Kertahadi (2007)

Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dalam perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang melayani sinergi organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan.



Simak Artikel Lainnya 

Singkatan ISP :  Apa Itu ISP ? dan  jenis jaringannya

Singkatan ISP : Apa Itu ISP ? dan jenis jaringannya

Singkatan ISP :  Apa Itu ISP ? dan  jenis jaringannya


Kamu mungkin pernah mendengarkan istilah ISP, namun kamu tidak tahu singkatan ISP itu apa ? pada artikel ini kita akan membahasnya. Internet merupakan hal pokok yang harus ada untuk menunjang peralihan bisnis anda ke digital. 

Di tengah gelombang digitalisasi bisnis yang dilakukan banyak korporasi, infrastruktur untuk menunjang digitalisasi bisnis perlu diperhatikan. Internet menjadi salah satu fasilitas yang wajib dimiliki oleh perusahaan saat ini. Kehadiran internet di kota-kota padat aktivitas bisnis memang sangat diperlukan. Selain untuk kebutuhan digitalisasi, internet juga diperlukan sebagai  faktor utama kelancaran komunikasi antar divisi dan perusahaan.


Apa itu ISP ? Singkatan ISP dan jenis jaringan internet

Singkatan ISP adalah internet service provider, atau dalam arti yang lebih umum adalah Penyedia layanan internet. Internet Service Provider merupakan sebuah perusahaan  yang menyediakan layanan internet atau sejenisnya. Terdapat berbagai macam jenis layanan internet yang disediakan oleh ISP. Layanan internet tersebut tersedia untuk pengguna perumahan atau penggunaan untuk keperluan bisnis.

Jenis Jaringan Internet

Sedangkan jaringan internet yang ditawarkan terdapat 2 jenis yaitu Fiber Optic dan wireless. Keduanya sama-sama diminati oleh pengguna internet dengan kekurangan dan kelebihannya. Seperti yang kita ketahui, kebutuhan akan koneksi internet saat ini sangat penting baik untuk kebutuhan perumahan/pribadi ataupun untuk kebutuhan bisnis. Tentu dari masing-masing kebutuhan tersebut, terdapat berbagai macam detail kebutuhan koneksi internet.

Misal untuk kebutuhan perumahan, Koneksi internet di skala perumahan tentu di sesuaikan dengan kebutuhan pengguna perumahan pada umumnya. Provider-provider internet biasanya menyediakan layanan internet dengan sistem bandwidth shared/ Up to. Hal ini dikarenakan kebutuhan perumahan/pribadi hanya untuk sebatas browsing, streaming, dan gaming. bandwith Shared dianggap sudah cukup meng-cover kebutuhan koneksi internet bagi pengguna rumahan.

Sedangkan untuk keperluan  bisnis, lebih cocok menggunakan bandwidth dengan sistem dedicated dengan rasio 1:1 dimana setiap user akan mendapatkan bandwidth sesuai kecepatan yang di pesan. hal ini melihat kebutuhan akan koneksi internet yang cepat dan stabil untuk aktivitas bisnis. Seperti yang kita ketahui, aktivitas bisnis yang sering kali melakukan upload dan download berkas kantor dengan ukuran file yang besar. Dibutuhkan bandwith besar untuk meng-cover aktivitas tersebut agar tanpa hambatan.

Bagi anda pemilik bisnis yang menginginkan koneksi internet yang cepat dan stabil, yang mampu meningkatkan produktivitas bisnis anda, anda perlu dengan cermat memilih ISP yang tepat sebelum melakukan penginstalan dan berlanggan. pastikan layanan internet yang disediakan mampu meng-cover kebutuhan bisnis anda dengan baik. pelajari terlebih dahulu kebutuhan bisnis anda, lalu carilah ISP yang benar-benar memiliki layanan premium untuk koneksi intenet bisnis anda. Jangan sampai salah memilih ya.


Pengertian Artificial Intelligence dan contohnya

Pengertian Artificial Intelligence dan contohnya




 Pengertian Artificial Intelligence dan Contohnya


Pengertian Artificial Intelligence atau biasa disingkat dengan AI disebut sebagai kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan atau  Artificial Intelligence berasal dari Bahasa Inggris, yaitu dari kata Artificial dan Intelligence. Intelligence berarti cerdas sedangkan artificial artinya buatan. 


Pada tahun 1950-an teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan ini sudah  mulai dikenal. Berikut definisi, jenis, penerapan hingga contoh dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). 


Di era sekarang kecanggihan teknologi sudah mulai banyak diterapkan di berbagai bidang. Bahkan manfaat dari kecanggihan teknologi begitu sangat terasa. Manusia dimanjakan dengan kecanggihan teknologi yang begitu mudah di akses. Salah satunya adalah penerapan dari Artificial Intelligence  (AI) atau kecerdasan buatan. 



Pengertian Artificial Intelligence Menurut Ahli

Menurut Sutojo (2011) dalam buku Kecerdasan Buatan, menyebutkan bahwa definisi Artificial intelligence atau kecerdasan buatan merupakan mesin yang mampu berpikir, mempertimbangkan tindakan yang akan diambil dan mampu mengambil keputusan seperti halnya yang dilakukan oleh manusia. 


Secara umum Kecerdasan buatan (AI) mengarah pada teknologi yang mampu membuat mesin menjadi “cerdas”. Dalam pengembangan dan penelitiannya, kecerdasan buatan atau AI ini dioptimasi, ditingkatkan dan mereplikasi atau meniru kecerdasan manusia yang mampu menganalisis dan mengambil keputusan untuk dapat berpartisipasi dalam organisasi yang menerapkan AI. 


Awal mula Artificial Intelligence (AI)

Kecerdasan Buatan (AI) atau Artificial Intelligence pertama kali ditemukan sejak tahun 1950 oleh Alan Turing. Seorang Alan Turing mengungkapkan bahwa sebuah mesin dapat berkomunikasi dengan cukup baik untuk meyakinkan seorang manusia.  


Alan turing sebagai pionir AI dan ahli matematika awalnya melakukan sebuah percobaan. Adapun percobaanya yaitu sebuah terminal komputer ditempatkan pada jarak jauh. Salah satu ujung terminal terdapat software AI sedangkan diujung terminal lainnya ada seorang operator komputer. Terjadilah sebuah komunikasi dan saling merespon. Sehingga disimpulkan jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya dapat berkomunikasi dengan orang lain maka mesin tersebut dikatakan cerdas. 


Jenis-Jenis Artificial Intelligence (AI)

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memiliki empat jenis. Adapun  keempat jenis tersebuat adalah sebagai berikut : 


Reactive Machine

Jenis ini merupakan AI yang paling sederhana. Cara kerja dari tipe AI ini adalah menanggapi situasi yang sama dengan cara yang persis sama setiap saat. Salah satu contoh dari jenis ini adalah mesin yang dapat mengalahkan pemain catur dunia karena di program untuk mengenali bagian catur, menggerakkan, dan memperkirakan pergerakan selanjutnya dari setiap pemain.

 

Limited Memory

AI jenis ini adalah mesin AI yang dapat melihat masa lalu akan tetapi tidak dapat melalukan penyimpanan memori. Contoh AI tipe ini adalah kendaraan yang bisa bergerak sendiri. Kendaraan ini bisa memutuskan dan mengganti jalur.


Theory of Mind

AI jenis ini merupakan mesin yang dapat mengenali bahwa orang lain yang berinteraksi dengannya memiliki pikiran, perasaan, dan harapan. Sehingga dapat memahami pikiran, perasaan, dan harapan orang lain. Selain itu dapat menyesuikan tingkah laku. 


Self-Awarness

Mesin AI tipe ini memiliki kesadaran diri. Ini menunjukkan bahwa mesin ini memiliki kesadaran akan diri sendiri, mengetahui keadaan internalnya dan dapat memperkirakan atau memprediksi perasaan orang lain. AI tipe Self-Awarness ini merupakan jenis AI hasil pengembangan AI Theory of Mind. 


Perbedaan Artificial Intelligence (AI) dan Kecerdasan Alami 

Berdasarkan definisi dan jenis AI yang hampir menyerupai kecerdasan alami manusia tersebut ada beberapa perbedaan diantara keduannya. Berikut beberapa perbedaan kecerdasan buatan dengan kecerdasan alami berdasarkan masing-masing kelebihannya. 


Kecerdasan buatan 


1. Bersifat permanen

Kecerdasan buatan tidak dapat mengalami perubahan selama sistem komputer dan program tidak mengubahnya.


2. Lebih mudah diduplikasi atau digandakan dan disebarkan

Jika dibandingkan data yang terletak pada sistem komputer dapat disalin dari dan dipindah dengan mudah dari satu komputer ke komputer lainnya. Berbeda dengan perpindahan pengetahuan dari satu orang ke orang lain yang membutuhkan proses. Selain itu keahlian dari satu orang ke orang lain tidak dapat dengan mudah di gandakan secara lengkap dan sama persis.


3. Lebih murah, cara kerja lebih cepat, dan hasil yang lebih baik

Penyediaan layanan komputer lebih murah jika dibandingkan dengan mendatangkan seseorang untuk mengerjakan pekerjaaan tertentu dalam jumlah dan jangka waktu tertentu.


4. Dapat didokumentasikan.

Keputusan yang dibuat oleh komputer dapat didokumenasikan dengan mudah. 


Kecerdasan Alami 

1. KreatifManusia memiliki kemampuan untuk menambah pengetahuan.

2. Memungkinkan menggunakan pengalaman secara langsung

3. Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas



Contoh Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan

Seperti yang telah disebutkan pada bagian penerapan atau aplikasi AI sebelumnya. Terdapat beberapa penerapan dari teknologi AI. Adapun Contoh AI yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut : 


Virtual Assitant

Teknologi AI ini sangat terkenal seperti halnya Google Assistant. Virtual assistant ini dapat diajak berinterkasi selayaknya asisten pada umumnya. Dapat melakukan perintah seperti mengirim file, memutar musik, melalukan pencarian di google, membuka aplikasi, dll. 


Rekomendasi produk E-commerce

Saat membuka platform toko online biasanya menemukan rekomendasi produk. Rekomendasi produk ini merupakan salah satu contoh dari AI. Rekomendasi produk didasarkan pada pengambilan data dari interaksi yang sering kita lakukan. Misalnya pembelian produk dan pencarian produk, sehingga dari sini teknologi AI akan merespon dengan memberikan rekomendasi produk. 


Deepface Facebook

Satu lagi contoh yang sangat terkenal dari AI adalah deepface facebook. Teknologi ini dimiliki oleh facebook. Teknologi ini berfungsi mengenali wajah seseorang dari postingan foto. AI disini bekerja berdasarkan data. Adapun data tersebut adalah data orang yang sering ditandai dan orang yang direkomendasikan, sehingga sudah terlatih dan dapat mengidentifikasi wajah dari foto postingan. 

Jadi begitu banyak manfaat AI dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan. Namun ada baiknya kita tidak terlalu bergantung pada teknologi AI. Tentunya harus bisa menggunakan secara seimbang. 


Aplikasi atau penerapan kecerdasan buatan, Artificial Intelligence (AI)


Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)  telah diterapkan di berbagai bidang baik publik, swasta, pemerintah, nirlaba maupun industri. Berikut adalah contoh dari penerapan AI 

1. Pengembangan kendaraan yang dapat menyetir secara otomatis atau menyetir sendiri oleh perusahaan otomotif

2. Mesin pencari online yang dapat merekomendasikan hasil pencarian yang diinginkan

3. Media sosial yang dapat mengenali wajah dalam foto dan menyaring berita

4. Asisten virtual menggunakan bahasa alami untuk berinteraksi dengan konsumen

5. Pemerintah dapat memperkirakan sebuah pandemi penyakit

Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, teknologi AI juga memiliki peranan jika diterapkan dengan baik. Salah satu yang dapat di terapkan dari tekonologi AI untuk penanganan pademi covid-19 ini adalah  deteksi dini dan prediksi wabah, produksi CT scan yang dapat mendeteksi pneunomia, dan penerapan kesehatan lainnya. 


Simak Artikel Lainnya 

Referensi :

  • Dahria M. 2008. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence). Jurnal Saintikom. 5(2) : 185-196. 
  • Mubaroq S, Insyiroh AM. 2020. Teknologi kecerdasan buatan, big data analysis dan internet of things ; potensi dan perannya dalam penanganan covid-19 di Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia. 109-114. 
  • Suandi IM, Yullyan. 2017. Global Perspective : Artificial Intelligence (AI). The Institute of Internal Auditors. AS.
  • Sutojo T. 2011. Kecerdasan Buatan, Edisi pertama. ANDI OFFSET. Bandung


Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan ( SPK )


Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Definisi sistem pendukung keputusan atau SPK merupakan sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. (Turban, 2001).

Sistem Pendukung Keputusan atau dalam bahasa asing disebut dengan decision support systems dapat juga diartikan sebagai sistem komputer pengolah data untuk dijadikan informasi guna membantu untuk mengambil keputusan dari sebuah masalah yang terstruktur maupun tidak terstruktur.

SPK memiliki tujuan yang antara lainya adalah menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkannya kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

perancangan sistem pendukung keputusan yang benar adalah perancangan dengan berbasis sistem perangkat lunak interaktid supaya mudah dalam membantu para pengambil keputusan  dengan memadukan informasi dari data-data yang ada, dokumen, dan model bisnis untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil sebuah keputusan.



Definisi Sistem Pendukung Keputusan


Peran dan Tujuan Sistem Pendukung Keputusan


Peran dan Tujuan SPK

Sistem Pendukung Keputusan memiiki peran dalam memecahkan subuah masalah dimana sistem pendukung keputusan dapat memperluas dukungan manager dalam memecahkan sebuah masalah karena sistem pendukung keputusan dapat disesuaikan dnegan kebutuhan khusus dari manager.

selain itu tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah membantu membuat sbuah keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur, tujuan lainya adalah dapat mendukung penilaian manager bukan mencoba menggantikanya sehingga dapat meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan dari padsa efisiensinya.


Komponen Sistem Pendukung Keputusan


1. Database Management


Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.



2. Model Base


Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.



3. User Interfase / Pengelolaan Dialog


Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.



Manfaat Sistem Pendukung Keputusan


Sistem pendukung keputusan dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari Sistem pendukung keputusanantara lain :

1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.

2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. 

4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.


Digitalisasi Bisnis : Apa yang perlu dipersiapkan ?

Digitalisasi Bisnis : Apa yang perlu dipersiapkan ?


Digitalisasi Bisnis : Apa yang perlu dipersiapkan ?


Digitalisasi Bisnis : Apa yang perlu dipersiapkan ?


Digitalisasi bisnis menjadi sangat penting, sebab telah terjadi peralihan pola prilaku manusia yang lebih banyak melibatkan teknologi dalam setiap aktifitasnya. Sinyal ini perlu ditanggapi para pelaku bisnis sebagai salah satu perubahan positif yang perlu dipersiapkan kebutuhannya dalam berbisnis. 

Bagi kamu yang memang tertarik dengan dunia digital ini dan memiliki kemampuan IT serta memiliki konsep bisnis yang relevan, kamu patut mempersiapkannya secara matang. Sebab, selain beberapa kemampuan yang harus kamu miliki, kamu juga perlu punya rencana tentang pembiayaan atau modal untuk berkecimpung di dunia ini. Dunia digital, selain memiliki peluang yang sangat menggiurkan, juga memiliki tantangan yang cukup berat. Sebab, kamu akan dihadapkan oleh persaingan yang ketat. Modal yang cukup besar juga harus kamu siapkan, konon ada beberapa startup hingga saat ini belum mengambil keuntungan dari aplikasi yang dibuat. Tentu sudah bisa dibayangkan bukan ? 

Sedangkan bagi kamu pelaku bisnis konvensional yang berhijrah menuju sistem digital, ada beberapa yang perlu kamu persiapkan sebelum kamu akhirnya bertransformasi. Beberapa hal tersebut adalah mematangkan konsep dari bisnis kamu agar transformasi digital bisa dilakukan tanpa mengubah jati diri dari bisnis atau brand kamu. Hal tersebut dinilai penting, sebab digitalisasi tidak hanya tentang eksistensi bisnis kamu dalam bentuk digital tapi juga tentang ingin eksis yang seperti apakah bisnis kamu ? Carilah pembeda antara bisnis kamu dengan bisnis yang lainnya.

Point berikutnya yang harus kamu siapkan adalah tentang pilihan sistem informasi digital yang mau kamu gunakan. ada beberapa yang tersedia dan sering digunakan, misalnya website dan aplikasi berbasis android. Media sosia juga cukup berperan penting di era bisnis digital untuk membangun perhatian publik melalui media sosial. Selanjutnya kamu perlu menyusun rencana dan strategi bisnis kamu yang tentu dengan mengintegrasikan sistem digital yang kamu pakai. Kamu akan menemui berbagai macam istilah yang digunakan di dunia digital, seperti Digital marketing, digital campaign, SEO, SEM, dan istilah-istilah lainnya yang harus kamu pelajari agar strategi yang kamu rancang sesuai target bisnis kamu.

Dan yang terakhir yang perlu kamu persiapkan untuk melakukan transformasi digital adalah menyiapkan sumber daya manusia. Kamu tidak bisa melakukan transformasi digital dalam bisnis kamu sendirian. Kamu butuh tim untuk mensukseskan hal tersebut. sebab kebutuhan yang harus kamu penuhi untuk membangun sistem digital dalam bisnis kamu sangat banyak. Dalam satu sektor digital saja, sebutlah media sosial, kamu perlu tim untuk menyiapkan konten yang menarik disertai dengan penyajian yang menarik dengan sentuhan desain grafis. di sektor digital lainnya adalah website, kamu butuh tim untuk membuat tampilan website yang menarik dengan performa yang optimal baik dari segi kemudahan pengaksesan hingga performa website pada mesin pencarian.

Digitalisasi bisnis terkendala modal ?

Salah satu hal penting yang perlu kamu persiapkan untuk melakukan transformasi digital pada bisnis kamu adalah Pembiayaan atau Modal. Namun muncul pertanyaan, bagamanakah jika kita tidak memiliki cukup banyak modal untuk melakukan itu ? Kamu tidak perlu bingung, pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan skala prioritas. Menentukan mana yang urgent atau benar-benar dibutuhkan dalam bisnis dan mana yang sifatnya penunjang saja. Contoh misalnya, dalam bisnis kamu, kamu memerlukan sebuah sistem pemesanan produk yang terintegrasi dengan database stok baran. namun kamu juga merasa  pengelolaan media sosial bisnis kamu perlu dilakukan untuk membuat calon konsumen tertarik.

Maka menurut penulis, hal yang perlu kamu priotitaskan terlebih dahulu adalah kebutuhan bisnis kamu terkait sistem pemesanan yang terintegrasi dengan database stok barang. Sebab hal itu termasuk ke dalam infrastruktur digital yang menjadi pilar utama dalam bisnis kamu, jika sistem pemesanan produk masih belum siap maka kamu akan kesulitan dalam melakukan transaksi penjualan produk kamu. Edukasi diri dengan wawasan tentang teknologi digital menjadi sangat penting untuk menentukan point diatas, ini merupakan hal  yang harus kamu perhatikan sebelum memulai.

Digital Agency Sebagai Alternatif.

Selanjutnya terkait dengan sumber daya manusia. Bagaimana jika kita tidak cukup banyak modal untuk membangun tim digitalisasi ? lagi-lagi jangan dulu bingung, sebab masih ada beberapa opsi yang bisa kamu lakukan untuk membangun tim digitalisasi untuk bisnis kamu. Opsi pertama adalah dengan menggunakan layanan dari digital agency. Digital agency merupakan agency yang memiliki layanan digital seperti pembuatan website, sosial media menagement, dan keperluan-keperluan digital lainnya. kamu bisa menggunakan layanan mereka dengan penyesuaian kebutuhan bisnis kamu. Biaya yang kamu butuhkan bisa terpangkas lebih kecil, sebab sistem kerja dari agency adalah pengerjaan per proyek. misal kamu menggunakan layanan pembuatan website, maka kamu hanya mengeluarkan biaya untuk pembuatan website tersebut. Kamu tidak direpotkan dengan gaji seperti halnya kamu membangun tim digital sendiri.

Opsi yang kedua adalah penggunakan tenaga kerja lepas atau freelancer. Sama halnya dengan agency dengan sistem kerja per proyek, namun yang jadi pembeda adalah freelancer ini perorangan. Kamu bisa menggunakan jasa mereka untuk membangun sistem digital bisnis kamu. Tentu sama halnya dengan agency, Freelancer juga memberikan layanannya sesuai dengan kebutuhan bisnis anda. Brainstroming menjadi kunci keberhasilan dalam menggunakan layanan mereka baik agency atau freelancer, agar layanan yang mereka berikan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan bisnis kamu. 

Nah, itulah beberapa yang bisa kamu siasati untuk melakukan transformasi digital namun dengan pembiayaan yang efektif. Yang perlu digaris bawahi adalah dalam pembangunan infrastruktur digital lebih baik dilakukan secara bertahap, hal ini bertujuan agar sistem yang bangun lebih fleksibel dan benar-benar mampu menunjang kebutuhan bisnis kamu. Sebab perubahan teknologi dan terobosan-terobosan bahkan tren baru terus berubah seiring perkembangan teknologi digital. 

Itulah ulasan penulis dalam artikel ini tentang digitalisasi bisnis. Dapat disimpulkan bahwa digitalisasi bisnis sangat diperlukan agar bisnis tetap menunjukan eksistensinya dan tidak kehilangan relevansinya pada perubahan zaman. Peluang dan tantang menjadi satu hal yang perlu dihadapi di berbagai zaman, sekarang tinggalah kita mampu atau tidak untuk bermanuver menyesuaikan diri dengan perubahan. Sebab bukanlah hal yang mustahil jika ada teknologi yang lebih canggih dari teknologi digital maka teknologi digital pun akan ditinggalkan. Stay Hungry, Stay Foolish itu kata Steve Jobs yang memiliki makna bahwa kita harus menjadi pembelajar sepanjang hayat untuk bisa survive ditengah perubahan. itu kuncinya. See You !