Pengertian E-business dan E-commerce Dari 4 Perspektif

Pengertian E-business dan E-commerce Dari 4 Perspektif

Pengertian E-business dan E-commerce

E-Bussiness dan E-Commerce merupakan istilah yang sering kita dengar tiap kali kita membahas tentang internet marketing. Dalam postingan sebelumnya, kita membahas tentang manfaat internet dalam pencarian informasi dimana dalam pembahasan itu kita tahu berbagai macam kemudahan dalam mencari informasi dengan menggunakan internet.

namun seiring dengan zaman, perkembangan teknologi internet saat ini terbilang sangat cepat dan pesat, hal ini ditandai dengan semakin banyak bermunculan teknologi-teknologi berbasis internet ditengah harapan manusia yang mengiginkan menyelesaikan pekerjaan bekerja dan melakukan aktifitas sehari-hari dengan mudah, efektif, dan efisien.

Perkembangan tersebut rupanya merambah keberbagai bidang dan salah satunya di bidang ekonomi dan marketing. Nah, dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang e-bussiness dan e-commerce, kita akan cari tahu tentang pengertian e-business dan e-commerce serta perbedaan dan persamaan dari kedua istilah tersebut. berikut ulasannya.


Pengertian E-Bussiness dan E-Commerce


 

Pengertian E-COMMERCE

Electronic Commerce atau biasa disebut dengan E-Commerce Merupakan  tempat transaksi bisnis berlangsung melalui jaringan telekomunikasi terutama Internet. E-commerce menggambarkan pembelian dan penjualan produk, layanan, dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet. E-commerce adalah tentang melakukan bisnis secara elektronik.

E-Commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan menggunakan teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Munawar, 2009:1). sedangkan pengertian E-Commerce (Perdagangan Elektronik) menurut Jony Wong (2010:33) adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik. Seperti televisi, radio dan jaringan komputer atau internet.

E-Commerce Pada awalnya istilah e-commerce muncul pertama kali pada tahun 1994, saat  winsitu muncul dalam bentuk banner elektronik disuatu halaman website untuk tujuan promosi dan periklanan. Pada tahun 2013, sekitar 155 juta konsumen Amerika diperkirakan akan membelanjakannya sekitar $ 419 miliar, membeli barang dan layanan online melalui perangkat mobile.


Definisi E-commerce dari 4 Perspektif

Dalam buku karya Dave Caffey yang berjudul E-Bussines and E-Commerce Management Strategis, menyebutkan bahwa ruang lingkup e-commerce tidak hanya mengacu pada jual-beli (transaksi) menggunakan internet saja tapi juga pada saat pelanggan melakukan permintaan untuk memperoleh informasi mengenai produk, dan lain-lainya.

Bahkan dalam menurut Kalakota dan whinstone pada tahun 1997 menyebutkan definisi e-commerce dalam empat perspektif, yaitu :

Perspektif komunikasi, E-Commerce ialah sebuah proses pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui komputer ataupun peralatan elektronik lainnya.

Perspektif  proses bisnis, E-Commerce merupakan sebuah aplikasi dari suatu teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

Perspektif layanan, E-Commerce ialah suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen  untuk mengurangi biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman

Perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual produk atau barang serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online yang lainnya.

 

Jenis-jenis E-Commerce

Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan transaksi E-Commerce. Salah satunya dengan melihat sifat peserta yang terlibat dalam transaksi e-Commerce. Berdasarkan sifat penggunanya, E-Commerce dibagi menjadi 3 jenis  (Laudon, 2003:45):

  • E-Commerce bisnis ke konsumen (B2C) melibatkan penjualan produk dan layanan secara eceran kepada pembeli perorangan.
  • E-Commerce bisnis ke bisnis (B2B) melibatkan penjualan produk dan layanan antar perusahaan.
  • E-Commerce konsumen ke konsumen (C2C) melibatkan konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen.

 

Komponen E-Commerce

E-Commerce memiliki beberapa komponen standar yang dimiliki dan tidak dimiliki transaksi bisnis yang dilakukan secara offline, yaitu (Hidayat, 2008:7):

  • Produk: Banyak jenis produk yang bisa dijual melalui internet seperti komputer, buku, musik, pakaian, mainan, dan lain-lain.
  • Tempat menjual produk (a place to sell): tempat menjual adalah internet yang berarti harus memiliki domain dan hosting.
  • Cara menerima pesanan: email, telpn, sms dan lain-lain.
  • Cara pembayaran: Cash, cek, bankdraft, kartu kredit, internet payment (misalnya paypal).
  • Metode pengiriman: pengiriman bisa dilakukan melalui paket, salesman, atau didownload jika produk yang dijual memungkinkan untuk itu (misalnya software).
  • Customer service: email, formulir on-line, FAQ, telpon, chatting, dan lain-lain.

 

Manfaat E-Commerce

E-commerce memiliki beberapa manfaat, baik itu organisasi, perusahaan dan masyarakat itu sendiri, berikut beberapa manfaat dari e-commerce (Suyanto, 2003:50-51):

 

Bagi organisasi pemilik e-commerce

  • Memperluas market place hingga kepasar nasional dan internasional.
  • Dengan capital outplay yang minim, sebuah perusahaaan dapat dengan mudah menemukan lebih banyak pelanggan, supplier yang lebih baik dan partner bisnis yang paling cocok dari seluruh dunia.
  • E-commerce menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan, dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
  • E-commerce mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.

Bagi konsumen 

  • E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
  • E-commerce memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, mereka bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.
  • E-commerce menyediakan produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
  • Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detil dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.

 

Bagi masyarakat

  • E-commerce memungkinkan orang untuk bekerja didalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas dijalan serta mengurangi polusi udara.
  • E-commerce memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa e-commerce.

 

Proses Transaksi E-Commerce

Agar sebuah perdagangan antar pembeli dan penjual dapat dilakukan, maka harus ada satu proses tertentu. Proses transaksi E-Commerce bisa mencakup tahap-tahap sebagai berikut (Suyanto, 2003:46):

  • Show. Penjual menunjukkan produk atau layanannya di situs yang dimiliki, lengkap dengan detail spesifikasi produk dan harganya.
  • Register. Konsumen melakukan register untuk memasukkan data-data identitas, alamat pengiriman dan informasi login.
  • Order. Setelah konsumen memilih produk yang diinginkan, konsumen pun selanjutnya melakukan order pembelian.
  • Payment. Konsumen melakukan pembayaran.
  • Verification. Verifikasi data konsumen sepeti data-data pembayaran (No. rekening atau kartu kredit).
  • Deliver. Produk yang dipesan pembeli kemudian dikirimkan oleh penjual ke konsumen.


Pengertian E-BUSSINESS

Seperti halnya e-commerce, e-business (bisnis elektronik) juga memiliki sejumlah definisi yang berbeda dan digunakan dalam sejumlah konteks yang berbeda. Salah satu yang pertama menggunakan istilah tersebut adalah IBM, pada bulan Oktober 1997, saat meluncurkan kampanye yang dibangun di seputar bisnis elektronik. Saat ini, perusahaan besar memikirkan ulang bisnis mereka dalam hal Internet dan budaya dan kemampuan barunya dan inilah yang oleh beberapa orang dipandang sebagai bisnis elektronik.

 

Definisi E- Bussiness.

Bisnis elektronik (e-business) dapat didefinisikan sebagai penggunaan internet untuk jaringan dan memberdayakan proses bisnis, perdagangan elektronik, komunikasi organisasi dan kolaborasi dalam perusahaan dan dengan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya. E-business menggunakan internet, intranet, extranet dan jaringan lainnya untuk mendukung proses komersial mereka.

Ada perdebatan tentang makna dan keterbatasan e-commerce dan e-business. Beberapa berpendapat bahwa, e-commerce mencakup seluruh dunia aktivitas organisasi berbasis elektronik yang mendukung pertukaran pasar perusahaan-termasuk infrastruktur keseluruhan sistem informasi perusahaan (Rayport dan Jaworski, 2003). Yang lain berpendapat, di sisi lain, bisnis elektronik mencakup keseluruhan dunia aktivitas internal dan eksternal yang berbasis elektronik, termasuk e-commerce (Kalakota dan Robinson, 2003).


 

Perbedaan E-Business dan E-Commerce

Meskipun istilah e-business dan e-commerce sering digunakan secara sinonim, perbedaan antara keduanya terletak pada rentang proses e-business yang lebih luas yang menggabungkan transaksi internal dalam sebuah organisasi. Ini termasuk transaksi yang berkaitan dengan pengadaan, logistik, manajemen rantai pasokan, pembayaran, pengendalian stok dan pelacakan pesanan.

Seperti yang Chaffey (2004) catat, e-commerce paling baik dipahami sebagai subset dari bisnis elektronik. Dimana dua konsep tumpang tindih tersebut ada dalam pembelian dan penjualan produk dan jasa. Dan berikut adalah perbedaan lainnya antara E-Commerce dengan E-Bussiness.

E-business mencakup area yang sangat luas, mulai dari pembangunan modal, sumber daya manusia, sumber daya teknologi, proses marketing dan pemasaran, manajemen perkantoran, proses audit, dan segala macam elemen lainnya. Sedangkan, e-commerce hanya berfokus pada proses jual beli atau pemindahtanganan yang dilakukan melalui proses transaksi secara elektronik di sebuah situs.

E-commerce merupakan bagian kecil dari sebuah e-business. Ibaratnya, apabila kita ibaratkan sebagai tubuh manusia, e-business adalah seluruh tubuh manusia, sedangkan e-commerce hanyalah bagian tangan kiri atau tangan kanan manusia saja.

E-commerce hanya membutuhkan spesifikasi dan jga kemampuan analisa dari segi penjualan dan transaksi saja. Sedangkan e-business membutuhkan pertimbanan matang dari berbagai aspek, mulai dari aspek pemasaran, produksi, dan sebagainya.

 

PERSAMAAN E-COMMERCE DENGAN E-BUSSINES

Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan di atas, e-business dan e-commerce juga memiliki kesamaan tujuan utama yaitu untuk memajukan perusahaan menjadi perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya. E-Business dan E-Commerce merupakan terobosan yang dapat mendongkrak penjualan melalui online marketing dan sebagai sarana mempromosikan produk melalui media internet.


Itulah ulasan materi mengenai Pengertian E-Bussiness dan E-Commerce. Baca juga artikel lainnya yang mengulas banyak hal mengenai teknologi, digital, dan materi kuliah lainnya.

 

Simak Artikel Lainnya 

 

Referensi :

Kenneth C. Laudon & Carol Guercio Traver, E-Commerce 2004 Business. Technology. Society.

Colin Combe, Introduction to E-business Management and strategy.

Janice Reynolds, The Complete E-Commerce Book: Design, Build, & Maintain a Successful Web-based Business, Second Edition.

Electronic Commerce: The Strategic Perspective